Minggu, 19 Februari 2023

AIR MATA CINTA

 

GOA KEABADIAN

Karya: Muhajir Syam

 

Satu harap sejuta derap

Mengunduh arasy dalam dekap

Antara ada dan tiada harap itu diungkap

Dalam bingkai mulia tersingkap

Ada nokta dalam rahim mulia tertancap tak terucap

 

Nokta itu ada dan semakin nyata

Membentuk raga dalam hitungan masa

Sembilan bulan bukan waktu sebentar dalam titiwangsa

Nuthfah menjadi darah

Dalam tiga puluh pertama

Darah menjadi segumpal daging

Dalam tiga puluh kedua

Daging itu di poles jadi raga indah mulia

Dalam tiga puluh ketiga

Ruh kehidupan ditiup bersama suratan taqdir

Yang siap mengalir dalam episode pertama hingga akhir

Tepat di tiga puluh ke empat

Tanda-tanda kehidupan itu ada

Dalam goa abadi

Raga aktif itu memutar tubuh

Menerjang dinding langit perut Ibu

Sejuta sabar tersebar mengakar

Segenap daya dan semangat membakar

Antar Si Pertapa keluar menakar

Dunia dalam irisan memoar

Abadi selamanya

 

Ganding, 19 Oktober 2020

 

MUTIARA YANG BERSERAK

Karya: Muhajir Syam

 

Ibu manusia serba bisa

Antar raga dengan segenap upaya

Tentang apa dan bagaimana untuk anaknya

 

Ibu yang selalu mengajar kita

Melihat sisi positip dari setiap yang ada

Mengambil pelajaran dari yang dikerja

Tanpa bertanya siapa kita

 

Ibu yang selalu mendidik kita

Menghargai kerja keras

Menapaki gunung bercadas

Bukan bermalas-malas

 

Ibu yang menuntun kita

Menghadapi segala konsekwensi dari yang di rencana

Bukan menghindar atau berlari dari kenyataan yang ada

 

Ibu yang selalu memberi ushwah kita

Bagaimana dasar-dasar kebaikan itu ada

Jauhkan iri dunia dari insan berpunya

Karena sejatinya kaya

Adalah apa yang kita punya

 

Ibu yang selalu membakar lemak pekat

Wujudkan ingat akan pentingnya semangat

Tiada sukses tanpa keringat

Tanpa penat

 

Ibu yang selalu siaga

Dampingi dan menempa kita

Siap menghadapi masa depan ceria

Tanpa keluh kesah

 

Ibu yang dengan tekun

Menjadi penuntun

Bagaimana anak-anaknya menjadi santun

 

Ibu yang selalu setia

Ajarkan kita mencinta tanpa dusta

Mengeluh tanpa kata

Menangis tanpa air mata

Dalam meraih serpihan mutiara

Percaya diri merajut mutiara indah

Menjadi batu bermutu di surga

 

Ganding, 21 Oktober 2020

 

1C1CHBD_idID1031ID1031&oq



AIR MATA CINTA

Karya: Muhajir Syam

Terseduh dalam pilu

Ratapi nasib tak bertalu

Entah kapan mentari pagi berlabuh

 

Sesak dada camar terasa

Terasing dalam kumpulan massa

Menatap binar rembulan senja

Tak mengenal rona

Siapa mereka

 

Lelah hati tangisi takdir ilahi

Seakan ketidak adilan diratapi

Dalam setiap serpihan nasib yang diraih

Keadilan Tuhan terabai

Oleh keangkuhan diri

 

Tuhan…..!

Kenapa Kau takdirkan Aku jauh dari keluarga

Lelah teteskan air mata

Saat rindu membuncah

Kini Permata yang kurindu

Indah dalam dekapan bisu

Meski kedatangannya hanya untuk pergi selamanya

Teteskan air mata cinta

Dalam genangan jiwa

Hanya surga tempat terindah yang ku damba

Untuk kembali memeluknya dalam bingkai rida

 

Ganding, 23 Desember 2021

1 komentar:

Featured Post

KEKUATAN KARAKTER YANG LAHIR DARI SIFAT SABAR DAN TAWADLU’ (Edisi Lanjutan......!)

35. Mind Set (Pola Pikir)   Tikungan maut kolam bertanggul  Berguling mobil bermotif batik  Lingkungan baik dalam bergaul  Menggiring kita h...