RINTIKMU TAK LAGI KURINDU
Karya: Muhajir Syam
Kuncup bunga
mulai mekar
Menyambut rinai
basahi akar
Bentang sabana
menebar kasih pada satwa liar
Pendamba semak belukar
Siul kutilang
mengangkasa
Mengisi ruang
sunyi dahan-dahan basah
Nikmati sejuk
semesta
Musim semi
hiasi lembayung sukma
Panorama nan
mempesona
Lenakan jiwa
akan goresan luka
Tanpa sadar
semua larut dalam suka
Rintik berpadu
Tetes deras
bergemuruh tanpa waktu
Longsor Erosi
Banjir
menggenang
Bandang
menerjang
Semua terisak
dalam pilu
Saat rintikmu
tak lagi merindu
Doapun diuntai
pada Dzat yang maha tahu
Ya Allah
turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami
Ya Allah
curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit
Di hutan-hutan
lebat
Di gunung-gunung
kecil
Di
lembah-lembah dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan
Ganding, 07 Desember 2021
![]() |
1C1CHBD_idID1031ID1031&oq |
HUJAN KENANGAN
Karya: Muhajir Syam
Temaram purnama
Hiasi rinai
senja kala itu
Sepasang
merpati nikmati suasana hati
Mencumbu malam
dalam hiasan gemintang
Dunia terasa
miliknya berdua
Raga berpadu
dalam detak waktu
Selimut sunyi
Hangatkan dada
bidang dalam buaian mimpi
Darah panas
aliri sekujur tubuh puti
Wujudkan sunnah
nabi dalam bingkai niat suci
Desir angin
dingin lenakan suasana hati
Suara satwa
malam menambah keindahan
Berharap malam
semakin panjang
Berharap
ngantuk hilang
Berharap fajar
tidak segera tiba
Malam seakan
miliknya berdua
Ketika kokok
ayam menggemuru bersahutan
Sadarkan dua
hati yang mabuk kasmaran
Tanggalkan
lelah di ujung fajar subuh
Rintikmu
menyimpan seribu kenang
Mengkristal di
lubuk hati setiap desember datang
Ganding, 08
Desember 2021
HUJAN LAVA BUKTI CINTA SEJATI RUMINI
Karya: Muhajir Syam
Deras hujan
desember mengguyur
Tanpa alur dan
tak terukur
Bangunkan
semeru kala tidur mendengkur
Dentuman
batuknya panikkan suasana
Semua tak
percaya
Semeruku
kembali muntah
Gumpalan abu
menjulang selimuti kota lumajang
Semua panik
terbirit ke pengungsian
Lahar dan lava
panas menyapuh
Meluluh
lantakkan pemukiman
Teriak
kepanikan
Takbir
ketakutan
Isak tangis
mengharukan
Menjadi torehan
kelam yang memilukan
Tapi tidak
dengan Rumini
Saat semua
terbirit selamatkan diri
Dia memilih
mati buktikan cinta suci
Mendekap tubuh
rentah Sang Nenek belahan hati
Jasad hangus
penuh arti
Roh terbang
dalam jemputan bidadari
Rumini……!
Kau pejuang
sejati
Torehkan
sejarah putih
Dalam bingkai
balada anak negeri
Semoga surga
senantiasa merindu Rumini
Ganding, 08
Desember 2021
Mantap dan kerren pak Muhajir...lanjutkan menulis untuk anak2 bangsa...
BalasHapus