Singkirkan duri ayo berburu
Angkat cemeti pasti melaju
Rendahkan diri pada guru
Rasa simpati pasti tertuju
*****
Teguhkan hati meraih menang
Setiap kemauan pasti ada jalan
Kerjakan hal yang guru senang
Niscaya kau kan meraih perhatian
b.
Mengagungkan dan meyakini kepiawaian guru[2]
Warga berburu dapat bantuan
Mendesak tamu pergi
duluan
Semua guru jika kau agungkan
Masa depanmu kan dimulyakan
![]() |
guepedia.id |
Shangrila bukan hotel biasa
Terima tamu dari sumbawa
Yakinlah gurumu pasti bisa
Mengajarimu sepenuh jiwa
c. Selalu
mengenang jasa guru[3]
Tanam gaharu di tepi batu
Tebangi satu buat bangku
Do’akan guru setiap waktu
Kunjungi dan tiru berprilaku
d. Sabar
atas kekerasan guru[4]
Biru mirah seragam bola
Memakainya selalu kalah
Guru marah bukanlah gila
Itu tandanya kita bersalah
*****
Pagar atap berwarna biru
Panjat satu mati semua
Sabar atas amarah guru
Dapat barokah dihari tua
e. Memasuki tempat guru dengan baik[5]
Bawa ketupat pastinya seru
menambah cuka untuk berjamu
Jikalau masuk ketempat guru
Pakailah etika sebagai tamu
*****
Ratapan malam serigala hiasi
Jatuh tertusuk ketika mandi
Ucapkan salam tanda permisi
Silahkan masuk kalaulah sudih
f. Duduk dengan sopan di hadapan guru[6]
Di atap uhud banteng mengamuk
Menatap ilalang mati membusuk
Duduk tasyahud dengan tawarruk
Tatap dan pandang penuh tawaduk
*****
Penerang jalan panas membara
Asap birunya menakutkan satwa
Tidak berjalan bermain berbicara
Didepan guru ketika lagi berfatwa
g. Menampakkan ketidaktahuan di depan
guru[7]
Tancapkan kayu untuk tumpuan
Menanam benih sambil bersulam
Tampakkan darimu ketidak tauan
Demi raih ilmu lebih mendalam
*****
Tangkap paus pakai obat ramu
Garong mati memakai gincu
Sikap haus akan sebuah ilmu
Mendorong diri untuk berpacu[8]
[1]
Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seorang bertawadu yang ditunjukkan
semata-mata karena Allah Swt, melainkan Allah azza wa jalla akan mengangkat
derajatnya." (HR. Muslim)
Dalam hadis yang lain,
Rasulullah SAW bersabda, “Mencari muka bukanlah merupakan sifat orang mukmin,
kecuali dalam mencari ilmu.”
[2]
Ali bin Abi Thalib RA yang pernah mengatakan, "Siapa yang pernah
mengajarkan aku satu huruf saja, maka aku siap menjadi budaknya."
[3] Mengenang
jasa Guru bisa dilakukan dengan: 1)Mendo’akan, menjaga keluarga dan
keturunannya serta menghormati kolega-koleganya. 2)Menyempatkan berkunjung. 3)Meniru
prilaku baiknya.
[4]
Imam Syafi’I berkata, “bersabarlah atas tindakan Guru karena mamfaatnya ilmu
adalah menerima tindakannya.”
[5]
(QS. An-Nur:27), dalam sebuah hadis pernah ada sahabat yang menemui beliau
tanpa meinta izin dan mengucapkan salam. Lalu Nabi bersabda; “Keluarlah,
ucapkanlah salam dan katakan; “Bolehkah aku masuk?” (HR.Ahmad, Abu Daud,
an-Nasai).
[6]
Dalam sebuah hadis diriwayatkan: “Sesungguhnya Nabi apabilah berbicara, para
sahabat tenang duduknya seakan-akan dikepala mereka ada burung yang hinggap,
apabila beliau berhenti berbicara kemudian para sahabat berbicara.”
[7]
Imam Zuhri mengatakan: “bahwa Salamah pernah mendebat Ibnu Abbas RA. Ahirnya
amat banyak ilmu yang gagal diperolehnya.”
[8] Etika
(ahklak) murid terhadap guru;
1. Menghormati guru
sebagaimana menghormati kedua orang tua
2. Berbicara dengan guru
dengan lemah lembut
3. Apabila duduk didepan
guru dengan sopan
4. Berbica dengan sopan
5. Tidak memotong
pembicaraan guru
6. Mendengarkan yang di
sampaikan guru
7. Ketika tidak faham
bertanya dengan mengangkat tangan kanan
8. Apabila menginginkan guru
supaya senang dengan siswa maka
perlunya memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai siswa:
1) Setiap hari rajin masuk
kelas
2) Datangnya terlambat
kecuali adanya alasan yang benar
3) Selah istirahat selesai
cepet2 masuk kelas
4) Takut telat dan membuat alasan
yang batil (salah) di hadapan guru
(Lihat Kitab Akhlaq
lilbanin karangan Ustad Umar bin Ahmad Barja’ juz 1 hal.53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar