a. Mendahulukan belajar al-qur’an[1]
Aneka macam bibit berbudidaya
Pagar semaikan padi sembada
Aneka ragam disiplin ilmu sedia
Belajar Alqur’an pertama di dada
*****
Bawalah besi kerumah tamu
Besi rajangan itu luar biasa
Apalah arti pandai aneka ilmu
Baca alqur’an belumlah bisa
*****
Ke Surabaya naiknya bemo
Senyum melihat baju bikini
Baca ajari kitab yang kuno
Sebelum baca kitab terkini
![]() |
guepedia.id |
b. Istiqamah
mengulangi materi yang telah di hafal[2]
Laut tergerus ombak mengejar
Pantainya kumuh bersampa
Terus menerus dalam belajar
Penyakitnya ilmu adalah lupa
****
Pijar menyala terangi kelam
Wajah manis bibir merekah
Belajar awal dan akhir malam
Untuk mengais ilmu barokah
c.
Menghindari masalah khilafiyah[3]
Berjalan berjajar baca alfiyah
Ikuti satu ingatkan bersama
Jangan belajar ilmu khilafiyah
Takuti waktu hilang percuma
*****
Kekar tubuhnya tuk dirobohkan
Pincangkan kaki dan persendian
Belajarlah apa yang dikokohkan
Kuatkan diri teguhkan pendirian
d.
Mengoreksi materi yang dipelajari[4]
Ramuhan jamu ber daun sirih
Minuman massal di malam hari
Telitilah ilmu yang engkau raih
Tidak menyesal kemudian hari
*****
Pala berakar tertimpa kursi
Anak antri membawa peti
Salah belajar tanpa koreksi
Akan terpatri sampai mati
*****
Berkayarlah tanpa nahkoda
Sebrangi laut berburu elang
Buanglah jauh ragu di dada
Ulangi ilmu raih cemerlang
e. Rajin menulis/memberi catatan[5]
Perketat rumah dari maling
Katak tertawa bermain gasing
Catatlah istilah-istilah asing
Kelak hidup tak akan pusing
*****
Tempel pengumuman dengan kain
Tancapkan paku agar tidak terseka
Banding satu bab dengan yang
lain
Cakrawala pengetahuan akan terbuka
*****
Cegah bencana pohon berjajar
Amankan desa dengan meronda
Buatlah rencana sebelum belajar
Kerjakan jangan sampai ditunda
f. Mengikuti pengajian yang diselenggarakan guru[6]
Sungai Kapuas tempat berburu
Rawatlah jangan membuang sampah
Jangan merasa puas bersama guru
Laksana menunggu buah menimpah
*****
Teruslah menulis dalam belajar
Seriuslah jangan berkelakar
Buruhlah majlis guru mengajar
Agar barokah bisa mengakar
g. Tidak malu bertanya[7]
Air mengandung belerang
Biru warnanya pasti bualan
Bertanyalah sebelum dilarang
Malu bertanya sesat di jalan
*****
Merekah kuncup bunganya
Bermain ayun pusing kepala
Berlombalah untuk bertanya
Daripada diam kau tetap salah
h. Menghormati semua materi pelajaran[8]
Ber-angan akan menjadi pemeran
Badak merapat mencari masakan
Jangan remehkan semua pelajaran
Kelak mamfaat pasti kau rasakan
i. Mempunyai wudlu’ dan istiqamah bangun malam[9]
Tamu Ayu wajahnya binar
Duduk manis rambutnya ikal
Ilmumu itu cahaya bersinar
Berwudlu’ itu cerdaskan akal
*****
Bertemanlah dengan kalam
Sirih merah rasanya mapan
Istiqamahlah bangun malam
Meraih indah dimasa depan
[1]
Sebelum baligh anak sudah bisa fasih dan mampu menghafal al-qur’an dengan baik,
baru kemudian belajar ilmu agama sebelum belajar ilmu umum.
[2] Mengulang
pelajaran sangat penting dilakukan oleh siswa, hal ini dilakukan untuk
mengingat kembali materi yang telah diajarkan di sekolah, menambah pemahaman
siswa terhadap pelajaran serta menghubungkan
materi pelajaran yang sudah diajarkan dengan meteri yang akan
diajarkan. Waktu mengulang pelajaran yang paling baik adalah awal dan akhir
malam, karena kedua waktu itu adalah waktu yang paling barokah.
[3]
Fokus pada pelajaran dasar yang mu’tamad (dikokohkan) dalam mazhabnya agar
waktu tidak hilang dengan percuma.
[4]
Tidak menghafal pelajaran yang belum di tashih kepada guru mengenai kebenaran
dan kesalahan dalam hal bacaannya, agar tidak terjerumus pada kesalahan
selamanya.
[5]
Memfaat membuat catatan antara lain; 1)Mempertajam daya ingat. 2) Menstimulasi
otak dengan baik. 3)Tepat waktu. 4)Teratur. 5)Meraih sukses
Catharine M. Cox, seorang
penulis buku, pernah mempelajari kebiasaan tiga ratus orang jenius, antara lain
Isaac Newton, Einstein, dan Thomas Jefferson. Ketiganya merupakan penulis
jurnal atau orang yang rajin menulis di buku catatan.
[6]
Sayyidina Ali, RA. Berkata: “Jangan engkau merasa puas bersama guru, sebab
guru ibarat buah kurmayang sedang di tunggu kapan akan jatuh menimpa dirimu.”
[7] Sayyidah Aisyah, RA. Berkata: “Sesungguhnya Allah SWT. Merahmati para wanita Anshor. Sifat malu mereka tidak menghalangi untuk mempelajari ilmu-ilmu agama.”
[8]
Sayyidah Aisyah, RA. Berkata: “Sesungguhnya Allah SWT. Merahmati para wanita
Anshor. Sifat malu mereka tidak menghalangi untuk mempelajari ilmu-ilmu agama.”
[9]
Imam Az-Zarnuji berkata: “Seharusnya bagi pelajar tidak memegang kitab
kecuali dalam keadaan suci, karena ilmu cahaya dan wudlu’ itu cahaya, maka jadi
bertambah nur ilmu dengan berwudlu’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar