MENGGALI
MUTIARA ASAH
Karya:
Muhajir Syam
Iris-iris takdir berserak
Penuhi hamparan sabana jiwa
Seiris keluh kesah
Seduh sedan berirama
Tak ubahnya nada minor
Menyulut relung tumpahkan isak
Lahirkan nada sumbang tanpa jejak
Siul kutilang hilang terpendam
Tak lagi merdu dalam syahdu
Riak gelombang
Tak lagi damai mengumandang
Hanya lolong anjing
Menyeret jiwa yang semakin asing
Aroma kasturi sirna tersapuh bau pesing
Hamparan jiwa seolah larut dalam bayang
kelam
Terpuruk di titik nol yang menakutkan
Ya Ayyuhan Nafsul Muthmainnah
Wahai jiwa nan tenang
Rengkuhlah Nafsu Amarah tapaki jalan indah
Rengkuhlah Nafsu Birahi tapaki jalan suci
Sadarlah setiap iris takdir
Memendam mutiara hikmah berharga
Gali dan teruslah meng-asa diri
Tapaki jalan indah duniawi
Menghempas caci
Membungkam maki
Muhasaba diri wujudkan mimpi
Tapaki jalan suci surgawi
Selamat jalan 2021 dan Selamat datang 2022
Ganding, 29 Nopember 2021
![]() |
idID1031ID1031&hl |
Karya: Muhajir Syam
Berabad bahkan beribu tahun
Aksara mantera mengangkasa di persada nusantara
Tumpahan pena para Empuh
Penuhi serakan daun lontar sebagai suluh
Membakar jejiwa rapuh menuju Hyang Satu
Ahli ilmu tak pernah ragu
Meramu firman ambigu memetik pemahaman utuh
Penuhi berjuta tafsir dan risalah kitab kuno
Searah mata angin antartika
Tradisi baca dan berkarya Pujangga dan Ahli hikmah
Sisahkan bukti sejarah yang tiada habisnya
Syekh Hamza fansuri
Syekh Nawawi Al-Bantani
Syekh Abdul Hamid Kudus
Samudera ilmu yang dipunya
Lahirkan berjuta karya khazanah nusantara
Tabur aroma semerbak sejagat raya
Wahai GML 2021 Indonesia
Berbenahlah mengulang sejarah indah
Teruslah berpacuh meraih asa
Mulailah melangkah untuk berbuat
Tiada kata terlambat sebelum kiamat
Jangan nunggu sekarat menjadi literat
Sumenep, 4 September 2021
3. AMBIGU
Karya:
Muhajir Syam
Ada apa
dengan ibu pertiwi
Negeri yang
katanya negeri surgawi
Gemah ripah
loh jinawi
Gemah-ripahnya
tersapuh arus kapitalisme
Makmur hanya
dinikmati segelintir srigala
Yang siap
menerkam domba-domba
Tipudaya
dengan bantuan beraneka
Memupuk
mental pengemis sepanjang masa
Sabda
pandita tak lagi di damba
Saat sabda menjadi
taming penguasa
Tanah subur
lohjinawi
Terukir
mimpi makmur
Tapaki taman
indah penuh syukur
Sabda
pandita terlihat syur
Menusuk relung-relung
tafakkur
Saat sabda
menjadi paket pesanan pengusaha
Musim panen
Harga hasil
panen murah
Musim tanam
harga pupuk
dan obat mahal
Jeritan kaum
lemah hanya jadi catatan indah
Tanpa ada
aksi nyata penguasa
Ibu
pertiwiku sedang menangis
Saksikan jelata
mati tragis
Aturan
ambigu terlihat manis
Saat rakyat
menyiksa diri dengan sadis
Mereka larut
dalam kebodohan dan kemiskinan
Larut dalam himpitan
rasa yang tak bekesudahan
Ganding, 04
Desember 2021
4. SEMIRUKU TERJANGKIT OMICRON
Karya: Muhajir Syam
Tanpa gejala
Tubuh gagah terpapar varian baru
omicron menggelegar
Semua panik semua geger
Kemana omicron akan bermutasi
Berjuta spekulasi mengarah pada
penyelamatan diri
Tak ada jawaban pasti
Sampai kapan ibu pertiwi terbebas
dari pandemi
Haruskah kita larut dalam spikulasi
Lupakan kendali sejati dari segala
yang terjadi
Pandemi berkepanjangan
Bukan menjadi peringatan tuk lebih
dekat pada Tuhan
Tanpa kita sadar semeruku terjangkit
omicron
Mendahului
apa yang kita resahkan
Batuk asap berwarna abu
Menjunjung langit selimuti puncak
jonggring saloko
Amarahnya tumpahkan awan panas
Siap membakar sekitar dengan ganas
Tangisan lahar yang menakutkan
Mengusir yang hidup tanpa paksaan
Senandung doa diuntai
Menggelegar dari seluruh penjuru
negeri
Penuhi seluruh akun medsos insani
Adakah segala yang terjadi
Ingatkan diri akan tumpukan dosa
pada Ilahi
Ataukah sekedar basa-basi
Menunggu omicron naik level yang
lebih tinggi
Na’udzu billah Tsumma na’udzu billah
Ganding, 05 Desember 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar