ABADI DALAM
DO’A
Karya: Muhajir
Syam
Di penghujung kemarau usia
Rintik hujan menetes bakti indah
Musim gugur corona
Hantar semi dalam dekapan Bunda
Lama nian telaga jiwa
Gersang kerontang tanpa cinta
Kini mekar berbunga
Bunda….!
Terlalu pagi tinggalkan mentari
Belum sempat Nanda menghampar bakti
Kau telah pergi
Tangisan tanpa suara
Air mata tersumbat di pelupuk mata
Menahan luka tak berdarah
Kenapa indah musim semi
Begitu cepat tinggalkan ladang hati
Bahagia berbunga nikmati mentari
pagi
Bunda…!
Hampa terasa
Hidup tanpa sabda penyejuk jiwa
Hanya do’a teruntai disetiap hembus
napas Beta
Semoga Kau kekal di surga
Ganding, 04 Mei 2021
NOKTAH BURAM TAKDIR
Karya: Muhajir Syam
Silih berganti siklus kehidupan
Biaskan indah hakekat penciptaan
Siang malam
Terang temaram
Hujan kemarau panjang
Bahagia sedih ceria muram
Bersimponi indah dalam takdir Tuhan
Wahai Insan….!
Tataplah dengan mata hati terdalam
Nikmatnya siang karena malam
Nikmatnya terang karena temaram
Nikmatnya hujan karena kemarau
panjang
Nikmatnya bahagia dan ceria karena
sedih dan muram
Buram noktah takdir
Sejatinya noktah nyata nan terukir
Syukuri yang ada adalah bahagia
tanpa akhir
Ganding, 04 Mei 2021
LA HAWLA WALA
QUWWATA ILLA BILLAH
Karya: Muhajir Syam
Ada dari tiada
Kaya dari miskin papa
Lincah bergaya
dari tak berdaya
Bertahta dari hina dina
Lalu apa yang membuat kita bangga
Bodoh kapan
lahir dan berahir
Tolol dari usaha mana akan kaya
Goblok kapan kita sehat dan sakit
Pikun kapan meraih tahta dan hina
dina
Wahai yang merasa kuasa atas raga
Pernahkah kau mengerti diri sendiri
Walau sehari
Berapa rambut yang tumbuh dan rontok
Berapa kali mata berkedip
Berapa kali kaki dan tangan
melangkah
Jam berapa mata terlelap dan
terbangun
Kapan gigimu akan tumbuh dan patah
Berapa kali menghirup napas dan
menghempasnya
Kita mahluk lemah tak berdaya
Atas raga hina ciptaan-Nya
Semoga sadar hakekat penciptaan
Tak ada daya dan upaya kecuali atas
kehendak-Nya
Ganding, 04 Mei 2021
Mantaap ... Bagus puisinya pak
BalasHapusEdisi belajar Bu!
BalasHapus