18.
Hidangan (Suguhan)[1]
Polri mengawal bantuan raskin
Amaran diberikan demi selamat
Memberi makan pada si miskin
Anjuran Nabi pada Sang ummat
*****
Tumpul parang karena angkring
Wilangun terminal orang ganteng
Berkumpul sambil makan bareng
Bangun persaudaraan nan anteng
*****
Jambulnya ayam menjadi panorama
Macam tradisi warnai tembok rumah
Timbulnya rasa aman hidup bersama
Dalam kondisi saling peduli sesame
*****
Bubur manis enak rasa alfukat
Pahitnya hilang ketika bersikat
Subur hamonis berteman dekat
Tak ada timpang dimasyarakat
*****
Bola Bekasi jarang di minta
Warnanya empat sulit dipilah
Bila Tradisi suguhan tercipta
Akan dapat pertolongan Allah
19. Hikmah
(Bijaksana)[2]
Ketupat rujaknya dibuat janda
Tutup sekali tak boleh dibawa
Berbuat bijak mamfaat ganda
Hidup dihormat penuh wibawa
*****
Bajak menancap sawanya rata
Sirine berbunyi tanda bahaya
Bijak berucap dan jauhi dusta
Hidupmu mulia dan dipercaya
*****
Sahabat dumai bawak bendera
Jatuh terlentang di tanah lapang
Masyarakat damai dan sejahtera
Hak kewajiban berjalan imbang
*****
Terungkap bajaknya hasil curian
Disembunyikan merasa bersalah
Bersikap bijak ciptakan keadilan
Wujudkan nilai luhur Pancasila
*****
Traktir makan dalam acara
Lalapan enak tanpa meminta
Berfikir jernih sebelum bicara
Harapan bijak menjadi nyata
[1]
Para sahabat RA yang terbiasa berkumpul untuk membaca Alquran, tidak
berpisah kecuali setelah menikmati hidangan. Ali bin Abi Thalib RA pernah
berkata, "Sungguh, aku berkumpul bersama saudara-saudaraku pada satu sha'
makanan lebih aku cintai daripada aku membebaskan seorang budak."
[2]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Segala keadaan yang dialaminya
sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan
kebaikan. Apabila mengalami kebaikan dia bersyukur, dan hal itu merupakan
kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa keburukan maka dia bersabar, dan hal
itu merupakan kebaikan bagi dirinya.” (HR.Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar