KEKUATAN KARAKTER YANG LAHIR DARI SIFAT SABAR DAN TAWADLU’ (Edisi Lanjutan)

 

7. Cinta Orang Tua[1]

 

Ramalan paling getarkan jiwa

Tatapan mata untuk bersua

Amalan paling dicintai Allah

Baik kepada kedua orang tua

*****

Berkumur radang berpasta gigi

Berilah gerakan menamba putih

Umur panjang dan murah rizki

Allah berikan pada Si Berbakti

*****

Jika kalah bikin bingung mertua

Muka bercanda pasrah hatinya

Rida Allah tergantung Orang Tua

Murka Allah terserah keduanya

*****

Beda warna tentu beda rasanya

Kain merah sedekahnya mertua

Tiada karomah termulya di dunia

Selain do’a ikhlas kedua orangtua

*****

Sayang berhijablah tutupi diri

Sampai terlena indah ragawi

Do’a mustajab untuk pengabdi

Gapai bahagia jalan surgawi

 

8. Cinta Rasul[2]

Cari tempat keramat Pulau Jawa

Jangan lupa mampir dulu di blega

Cintai Muhammad sepenuh jiwa

Teladani akhlaqnya sekuat tenaga

*****

 

guepedia.id

Jurus memerangi peraih piala

Kantong penuh duit ber aneka

Serius menyayangi rasulullah

Terdorong meniru yang disuka

*****

Buanglah sampah busuk ke kuala

Katak ramai berdzikir dimalam buta

Beruntunglah mencintai rasulullah

Kelak Beliau bersama para pecinta

*****

Minta keranda berkayu mulus

Peti matinya berbahan kerdus

Mencinta baginda dengan tulus

Manisnya iman pasti membius

*****

Rangkai kata indah bermakna

Jedah membingkai saat bersua

Tidaklah iman insan sempurna

Tanpa mencintai sepenuh jiwa

---

[1] (QS. Luqman ayat:14)

[2] Sahabat ‘Abdullah bin Hisyam Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kami mengiringi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menggandeng tangan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu. Kemudian ‘Umar berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu.” Lalu ‘Umar berkata kepada beliau: “Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat aku cintai melebihi diriku.” Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sekarang (engkau benar), wahai ‘Umar.”