NOKTA PUTIH UNTUK
PERMAISURI
Karya; Muhajir Syam
Desir angin hotel Azmi
Menyiratkan rasa gundah tak terbantah
Saat upaya membentur titah tahta harta atau surga
Lalaiku lukai taman indah
Egoku kotori permadani
Bodohku buramkan mentari
Janjikan sinar indah pagi
Di artar jiwa tergantung harap
Setinggi masjid jamik yg mengatap
Pada wanita surga
Ku mengemis lapangkan dada
Amanat menggunung dipukul
Lelah merangkul
Tak surutkan air pasang
Demi memetik sekuntum ridla
Tertanam selaksa damba
Disirami air mata
Karenaku yang berlumur dosa
Pintu maaf ku ketuk
Semoga rembulan
Tak lelah pancarkan sinar
Terangi gulita hati
Dari suamimu yang tak berarti
Sumenep, 16 Nopember 2022
@ Ditulis di teras kamar hotel Azmi nomor 111
TERPEDAYA CINTA
Oleh: Muhajir Syam
Lirih suara mengangkasa
Siratkan kata misteri
Cinta itu buta
Saya bingung ini suara siapa
Rimbun makna penuhi palung jiwa
Torehkan luka
Menoreh cahaya di tengah belantara
Waktu merayap
Kisah berserak tak berbekas
Mengetuk hati pilu
Dengan palu tampa malu
Relungnya lusuh dan rapuh
Menyekah serakan kisah cinta bisu
Lalaiku butakan mata
Ketulusan cinta
Wujudkan asa aneka warna
Hitam putih tak lagi nyata
Mungkin ini makna hakiki
Cinta itu buta
Saat cinta tercerabut dari
kehakikiannya
Saat cinta tak lagi jadi pembeda
Saat cinta tak lagi menuntun ke
surga
Ganding, 25 Januari 2023
KASMARAN
Oleh: Muhajir Syam
Tak lelah raga membungkus cinta
Tapaki terjal hidup
Arungi palung
Menuju ridla Pencipta
Aliran darah cinta penuhi oase
hati
Gerakkan berjuta sendi
Semikan rasa
Menuai asa
Menembus kehakikian cinta
Kasmaran
Bagai badai siap menghantam
Menerjang ke egoan
Menghempas keserakahan
Menembus sekat perbedaan
Kasmaran
Sejatinya mabuk kepayang
Pada Sang Hyang
Campakkan tendensi keduniaan
Menuju keabadian
Ganding, 02 Pebruari 2023
Mantaap pak 👍
BalasHapusEdisi Latihan menulis, Bu. Syukron kunjungannya.
Hapus