Minggu, 29 Januari 2023

Etika Guru Bersama Murid

 

a. Niat yang baik[1]

 

Tangan memarap itu biasa

Bentuk hati suka mengalah

Jangan harap imbalan jasa

Untuk meraih ridlanya Allah

*****

Arema pasti jadi juaranya

Bentuk tim kompak semua

Terima santri apa adanya

Untuk meraih cita-citanya

*****

Simpanlah peti ke almari

Kau tutup rapat biar aman

Apalah arti ilmu kau cari

Kalau tak dapat rida Tuhan

guepedia.id


b. Memberikan motivasi[2]

Landak kraksan memekar kuat

Barong mengantri di tanah liat

Tidak bosan bakar semangat

Mendorong santri belajar giat

*****

Serbu belanda alatnya batu

Tupai mengerang makan sagu

Seribu langkah asalnya Satu

Mulai sekarang janganlah ragu

 

c. Mencintai murid[3]

Minta kemangi diberi bliwa

Cumi-cumi segarkan raga

Cinta sayangi sepenuh jiwa

Harumi diri hingga ke surga

*****

Bawalah piala kumputer miliknya

Arak berjalan sambil berolahraga

Terimalah segala karakter jeleknya

Kelak akan mengantarmu di surga

 

d. Tidak membeda-bedakan siswa[4]

Serbu Ratu bersenjata permata

Minta Si Papa membanting raga

Seribu karakter siswa yang ada

Entah siapa menarikmu kesurga

*****

Urutkan angka dari yang pertama

Celak matanya hitam warnanya

Perlakukan mereka semua sama

Kelak murid mana sudih berdo’a

e. Mengawasi tingkah murid [5]

 

Jalan-jalan pergi Sumbawa

Lorena buka pandang kepala 

Baik-baiklah mendidik siswa

Karena mereka ladang pahala

f.  Berusaha untuk kemaslahatan murid[6]

 

Garangan kalah gerak sepaha

Larikan buah tanpa cerita

Janganlah lelah tuk berusaha

Antarkan siswa meraih cita

 

g. Bersikap tawadlu’ pada murid[7]

 

Berwudlu’lah tiap shalatnya

Alirkan air ke anggotanya

Bertawadlu’ itu baik adanya

Ajarkan siswa budi nan mulia


[1] Sufyan bin ‘Uyainah pernah berkata; “Kami menuntut ilmu awalnya berniat mencari ridho selain Allah. Kemudian Allah tidak ingin jika niatan tersebut kepada selain-Nya.”

Ulama salaf lainnya berkata; “Kami awalnya dalam menuntut ilmu tidak punya niatan yang kuat. Kemudian Allah menganuriakan kami niat yang benar setelah itu”. Maksudnya, akhirnya niatan kami ikhlas karena Allah.

[2] Guru berperan sebagai motivator yaitu selalu memberikan pujian kepada siswanya yang rajin dan mampu menjawab pertanyaan serta memberi dukungan kepada siswa yang kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

[3] Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw. “Bersabda: Ajarilah olehmu dan mudakanlah, jangan mempersulit, dan gembirakanlah jangan membuat mereka lari, dan apabila seorang di antara kamu marah maka diamlah.” (H.R Ahmad dan Bukhori)

[4] (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban, dihasankan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 1240)

[5] Guru atau pendidik sebagai orang tua kedua dan sekaligus penaggung jawab pendidikan anak didiknya   harus bertanggung jawab atas sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didiknya.

[6] Firman Allah:

كُلُّ نَفسٍ بِماَ كَسَبَت رَهِينَة

Bahwa setiap jiwa itu telah tergadai (terikat) dengan apa yang dikerjakanya. Karena itu sudah seharusnya sebagai pemimpin dan sekaligus pelayan, seorang guru bekerja secara profesional, memberikan pelayanan yang optimal kepada Peserta didiknya, dan bekerja dengan penuh kesabaran dengan membawa peserta didiknya menuju cita-cita pendidikan.

[7] Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seorang bertawadu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah Swt, melainkan Allah azza wa jalla akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW bersabda, “Mencari muka bukanlah merupakan sifat orang mukmin, kecuali dalam mencari ilmu.”

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

KEKUATAN KARAKTER YANG LAHIR DARI SIFAT SABAR DAN TAWADLU’ (Edisi Lanjutan......!)

35. Mind Set (Pola Pikir)   Tikungan maut kolam bertanggul  Berguling mobil bermotif batik  Lingkungan baik dalam bergaul  Menggiring kita h...