a. Niat yang baik[1]
Tangan memarap itu biasa
Bentuk hati suka mengalah
Jangan harap imbalan jasa
Untuk meraih ridlanya Allah
*****
Arema pasti jadi juaranya
Bentuk tim kompak semua
Terima santri apa adanya
Untuk meraih cita-citanya
*****
Simpanlah peti ke almari
Kau tutup rapat biar aman
Apalah arti ilmu kau cari
Kalau tak dapat rida Tuhan
![]() |
guepedia.id |
b. Memberikan motivasi[2]
Landak kraksan memekar kuat
Barong mengantri di tanah liat
Tidak bosan bakar semangat
Mendorong santri belajar giat
*****
Serbu belanda alatnya batu
Tupai mengerang makan sagu
Seribu langkah asalnya Satu
Mulai sekarang janganlah ragu
c. Mencintai murid[3]
Minta kemangi diberi bliwa
Cumi-cumi segarkan raga
Cinta sayangi sepenuh jiwa
Harumi diri hingga ke surga
*****
Bawalah piala kumputer miliknya
Arak berjalan sambil berolahraga
Terimalah segala karakter jeleknya
Kelak akan mengantarmu di surga
d. Tidak membeda-bedakan siswa[4]
Serbu Ratu
bersenjata permata
Minta Si Papa
membanting raga
Seribu karakter siswa yang ada
Entah siapa menarikmu kesurga
*****
Urutkan angka dari yang pertama
Celak matanya hitam warnanya
Perlakukan mereka semua sama
Kelak murid mana sudih berdo’a
e. Mengawasi tingkah murid [5]
Jalan-jalan pergi Sumbawa
Lorena buka pandang kepala
Baik-baiklah mendidik siswa
Karena mereka ladang pahala
f. Berusaha untuk kemaslahatan murid[6]
Garangan kalah gerak sepaha
Larikan buah tanpa cerita
Janganlah lelah tuk berusaha
Antarkan siswa meraih cita
g. Bersikap tawadlu’ pada murid[7]
Berwudlu’lah tiap shalatnya
Alirkan air ke anggotanya
Bertawadlu’ itu baik adanya
[1] Sufyan
bin ‘Uyainah pernah berkata; “Kami menuntut ilmu awalnya berniat mencari ridho
selain Allah. Kemudian Allah tidak ingin jika niatan tersebut kepada
selain-Nya.”
Ulama salaf lainnya berkata; “Kami
awalnya dalam menuntut ilmu tidak punya niatan yang kuat. Kemudian Allah
menganuriakan kami niat yang benar setelah itu”. Maksudnya, akhirnya niatan
kami ikhlas karena Allah.
[2] Guru berperan sebagai motivator
yaitu selalu memberikan pujian kepada siswanya yang rajin dan mampu menjawab
pertanyaan serta memberi dukungan kepada siswa yang kurang berpartisipasi dalam
proses pembelajaran.
[3] Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw. “Bersabda: Ajarilah olehmu dan mudakanlah, jangan mempersulit, dan gembirakanlah jangan membuat mereka lari, dan apabila seorang di antara kamu marah maka diamlah.” (H.R Ahmad dan Bukhori)
[4] (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban, dihasankan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 1240)
[5] Guru atau pendidik sebagai orang tua kedua dan sekaligus
penaggung jawab pendidikan anak didiknya harus bertanggung jawab atas
sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didiknya.
[6] Firman Allah:
كُلُّ نَفسٍ بِماَ كَسَبَت رَهِينَة
Bahwa setiap jiwa itu telah tergadai
(terikat) dengan apa yang dikerjakanya. Karena itu sudah
seharusnya sebagai pemimpin dan sekaligus pelayan, seorang guru
bekerja secara profesional, memberikan pelayanan yang optimal
kepada Peserta didiknya, dan bekerja dengan penuh kesabaran dengan
membawa peserta didiknya menuju cita-cita pendidikan.
[7] Rasulullah
saw bersabda, "Tidaklah seorang bertawadu yang ditunjukkan semata-mata
karena Allah Swt, melainkan Allah azza wa jalla akan mengangkat
derajatnya." (HR. Muslim)
Dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW bersabda, “Mencari muka
bukanlah merupakan sifat orang mukmin, kecuali dalam mencari ilmu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar